Main Article Content
Abstract
In the era of the National Health Security (Jaminan Kesehatan Nasional-JKN) program, the Primary Care Health Facility (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama-FKTP) has become a frontline to management of non specialistic diagnoses, although it is still possible for non specialistic diagnoses to be referred to hospitals on the grounds of Time, Age, Complication, and Comorbidity (TACC) at National Health Insurance (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial- BPJS Kesehatan) application system, but it is not yet known whether TACC is only used as for passing referrals, even though the actual condition of the patient can still be handled completely at the first level, or FKTP is actually not able to handle the diagnosis. Purposes: Data collection for this study was carried out through medical audit activities aimed at detecting whether TACC has been used according to the actual patient's condition or only as a means for passing referrals. Methods: Medical audit has compare the suitability between the choice of TACC in the BPJS Health application system and the patient's medical record. Results: The results of the medical audit, it was found that 32,8% of participants had discrepancy between the diagnosis writing and the TACC choice in the BPJS Health application system and medical records; medical records of 35,75% of participants have not been written in full in accordance with Regulation of the Minister of Health No. 269/2008 concerning Medical Records; and 44,62% of participants still received medical treatment that did not refer to the prevailing medical consensus.
Keywords: TACC; Aplication System; Medical Record
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
- Crystal, dkk. 2020. Evaluasi Implementasi Aplikasi Primary Care (P-Care) dengan menggunakan metode Task Technology Fit di Puskesmas Patrang, Kabupaten Jember Tahun 2019. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan. Vol 1, No.4
- Edi, Susanto dan Sugiarto. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan IV Etika Profesi dan Hukum Kedehatan.Jakarta: Kemenkes RI.
- Hanung, dkk. 2018. Evaluasi Ketepatan Rujukan Dokter Gigi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Tingkat Lanjut. Universitas Gajah Mada, diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
- Helling, dkk. 2019. Siremis: Sistem Informasi Rekam Medis Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta. Jurnal Intensif Vol.3 No.2
- Hendrartini & Pramono. 2016. tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan rasio rujukan non spesialistik pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas di Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Universitas Gadjah Mada, 2016. Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id
- Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta
- Lidia, Duwi dan Ernawati, Dyah. 2015. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Pasien Dengue Haemorrhagic Fever Di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode Triwulan I Tahun 2015. Semarang: Fakultas Ilmu kesehatan UDINUS.
- Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
- Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71/MENKES/2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
- Menkes RI. 2015. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
- Menkes RI. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI: 2014.
- Pepo & Yulia. 2015. Kelengkapan Penulisan Diagnosa pada Resume Medis terhadap ketepatan pengkodean Klinis Kasus Kebidanan. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, Vol.3, No.2.
- Pramono & Nuryati. 2012. Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit berdasarkan ICD 10 di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia.
- Purba, Erlindai. 2019. Pengaruh Perilaku Dokter terhadap kelengkapan penulisan data rekam medis pada resume pasien rawat inap di RSU IPI Medan tahun 2015. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 1 (1), 68 – 72. Diunduh dari https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/13
- Wirajaya, Made Karma Maha. 2019. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 7 No.2
References
Crystal, dkk. 2020. Evaluasi Implementasi Aplikasi Primary Care (P-Care) dengan menggunakan metode Task Technology Fit di Puskesmas Patrang, Kabupaten Jember Tahun 2019. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan. Vol 1, No.4
Edi, Susanto dan Sugiarto. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan IV Etika Profesi dan Hukum Kedehatan.Jakarta: Kemenkes RI.
Hanung, dkk. 2018. Evaluasi Ketepatan Rujukan Dokter Gigi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Tingkat Lanjut. Universitas Gajah Mada, diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Helling, dkk. 2019. Siremis: Sistem Informasi Rekam Medis Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta. Jurnal Intensif Vol.3 No.2
Hendrartini & Pramono. 2016. tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan rasio rujukan non spesialistik pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas di Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Universitas Gadjah Mada, 2016. Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id
Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta
Lidia, Duwi dan Ernawati, Dyah. 2015. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Pasien Dengue Haemorrhagic Fever Di Rumah Sakit Permata Medika Semarang Periode Triwulan I Tahun 2015. Semarang: Fakultas Ilmu kesehatan UDINUS.
Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71/MENKES/2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Menkes RI. 2015. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Menkes RI. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI: 2014.
Pepo & Yulia. 2015. Kelengkapan Penulisan Diagnosa pada Resume Medis terhadap ketepatan pengkodean Klinis Kasus Kebidanan. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, Vol.3, No.2.
Pramono & Nuryati. 2012. Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit berdasarkan ICD 10 di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia.
Purba, Erlindai. 2019. Pengaruh Perilaku Dokter terhadap kelengkapan penulisan data rekam medis pada resume pasien rawat inap di RSU IPI Medan tahun 2015. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 1 (1), 68 – 72. Diunduh dari https://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI/article/view/13
Wirajaya, Made Karma Maha. 2019. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 7 No.2