Main Article Content

Abstract

Abstrak: Upaya peningkatan promotif dan prefentif dalam program jaminan kesehatan dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian rasio rujukan serta  mengamankan peserta PRB Prolanis di FKTP dengan WA Blast. WA Blast merupakan cara yang saat ini dapat dilakukan agar rasio rujukan FKTP terkendali dan angka PRB aktif di FKTP meningkat. Pengguanan  WA Blast pada rasio rujukan dilakukan dengan menyiaplkan informasi apa saja yang akan diberikan kepada PIC rasio rujukan FKTP, berupa data rasio rujukan terupdate dari aplikasi BI/Pcare Sigap dan kekurangan entri yang harus dikejar FKTP agar nilai rasio rujukan berada diangka 12%. Selain itu tak lupa dilakukan pemberian tips langkah dan upaya apa saja yang bisa dilakukan FKTP dalam mencapai target rasio rujukan 2021. Disisi lain untuk meningkatkan ketertarikan perserta PRB Prolanis yang baru dan mengurangi gep informasi yang didapat peserta dari FKRTL maka dilakukan WA Blast untuk mereminder. WA Blast dilakukan dengan menyiapkan terlebih dahulu data laporan PRB yang diambil dari aplikasi Vclaim  kemudian menyiapkan informasi yang akan diberikan kepada peserta PRB Prolanis seperti pemberitahuan bahwa saat ini pasien tersebut terdaftar sebagai pasien PRB Prolanis, langkah yang harus dilakukan untuk berobat selanjutnya, informasi tentang PRB Prolanis serta no telp PIC PRB Prolanis FKTP yang bisa dihubungi jika mengalami kebingungan. Dengan WA Blast secara personal maka  peserta dan PIC PRB Prolanis akan merasa diperhatikan sehingga dampak jangka panjang dari pandemi Covid 19 dapat diantisipasi oleh program JKN dan BPJS Kesehatan.


Kata Kunci: Rasio rujukan, PRB Prolanis, WA Blast


 


Abstract: The strives to improve promotive and preventive measures in the health insurance program can be conducted by controlling the referral rates and securing participants of PRB Prolanis (Hospital Reconciliation Program in Complex Chronic Patients) in FKTP (First Level Health Facility) using WA Blast. WA Blast is a means that currently can be applied to control FKTP referral rates and to increase the number of active PRB. The use of WA Blast on the referral rates is applied by preparing the needed information given to the PIC of the FKTP referral rates as the updated referral rates data from the BI/Pcare Sigap application, and the lack of entries that FKTP must satisfy which is 12% of the referral rates. Additionally, WA Blast also provides recommendations on what steps and efforts can be taken by FKTP to achieve the 2021 referral rates target. On the other hand, to attract new Prolanis PRB participants and to reduce the information gap delivered by FKRTL, WA Blast provides  collective reminders to participants. WA Blast is applied first by preparing PRB report data taken from the Vclaim application and then preparing information that will be given to Prolanis PRB participants such as Prolanis PRB patient registration completion’s notification, procedures for further treatment, information about Prolanis PRB as well as contact numbers of the PRB Prolanis FKTP PIC in case of unclear information. Using personalized WA Blast, participants and Prolanis PRB PIC will be carefully supported and taken care of. Therefore, the long-term impact of the Covid 19 pandemic can be anticipated by the JKN and BPJS Health programs.


Keywords: Referral rates, Prolanis PRB, WA Blast

Keywords

Rasio rujukan, PRB Prolanis, WA Blast

Article Details

How to Cite
Adi Saputro, A. (2022). Penggunaan WA Blast di Kantor Cabang Magelang dalam Upaya Penurunan Rasio Rujukan dan Mengamankan Peserta PRB Prolanis di FKTP. Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional, 2(1). https://doi.org/10.53756/jjkn.v2i1.48

References

  1. Agustina, R., Dartanto, T., Sitompul, R., Susiloretni, K. A., Suparmi, Achadi, E. L., Taher, A., Wirawan, F., Sungkar, S., Sudarmono, P., Shankar, A. H., Thabrany, H., Susiloretni, K. A., Soewondo, P., Ahmad, S. A., Kurniawan, M., Hidayat, B., Pardede, D., Mundiharno, … Khusun, H. (2019). Universal health coverage in Indonesia: concept, progress, and challenges. The Lancet, 393(10166), 75–102. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31647-7
  2. Beritasatu.com. “Ini Tantangan Progran JKN-KIS di Mata Dirut Baru”. 6 Maret 2021. https://www.beritasatu.com/kesehatan/742341/ini-tantangan-program-jknkis-di-mata-dirut-baru. Diakses pada 28 Desember 2021
  3. Foo, C., Surendran, S., Jimenez, G., Ansah, J. P., Matchar, D. B., & Koh, G. (2021). Primary Care Networks and Starfield's 4Cs: A Case for Enhanced Chronic Disease Management. International journal of environmental research and public health, 18(6), 2926. https://doi.org/10.3390/ijerph18062926
  4. Hendrawan, D., Nurcahyo, C., & Afdal, A. (2021). Pelayanan Primer yang Berkualitas: Sebuah Tinjauan Literatur. The Qualified Primary Care: A Literature Review. https://jurnal-jkn.bpjs-kesehatan.go.id/. Diakses pada 28 Desember 2021
  5. Institute of Medicine 1996. Primary Care: America's Health in a New Era. Washington, DC: The National Academies Press. https://doi.org/10.17226/5152.
  6. Kompas.com.”Sri Mulyani BPJS Kesehatan Masih Defisit rp 15,5 Treliun”. 18 Februari 2020. https://money.kompas.com/read/2020/02/18/170600926/sri-mulyani--bpjs-kesehatan-masih-defisit-rp-15-5-triliun. Diakses pada 28 Desember 2021
  7. Liputan6.com. “Tanpa Promotif dan Preventif, Penyesuaian Iuran JKN Hanya Tutup Defisit Sesaat”.https://www.liputan6.com/health/read/4097720/tanpa-promotif-dan-preventif-penyesuaian-iuran-jkn-hanya-tutup-defisit-sesaat. Diakses pada 28 Desember 2021
  8. Mulyanto, J., Wibowo, Y., & Kringos, D. S. (2021). Exploring general practitioners’ perceptions about the primary care gatekeeper role in Indonesia. BMC family practice, 22(1), 5. https://doi.org/10.1186/s12875-020-01365-w
  9. Perpres No. 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/136650/perpres-no-64-tahun-2020
  10. Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/94711/perpres-no-82-tahun-2018
  11. Permenkes No 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) Serta Pengenaan Sanksi Administrasi Terhadap Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129762/permenkes-no-16-tahun-2019
  12. Ramdani, Nur Iman. (2021). Pelayanan prima sebagai upaya pencapaian loyalitas peserta program jaminan kesehatan nasional. https://jurnal-jkn.bpjs-kesehatan.go.id/. Diakses pada 03 Oktober 2021, 55.
  13. Siddiqui, M. H., & Sharma, T. G. (2010). Analyzing customer satisfaction with service quality in life insurance services. Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing, 18(3–4), 221–238. https://doi.org/10.1057/jt.2010.17
  14. Starfield, B. (1994). Is primary care essential? The Lancet, 344(8930), 1129–1133. doi:10.1016/s0140-6736(94)90634-3
  15. Tangcharoensathien, V., Patcharanarumol, W., Ir, P., Aljunid, S. M., Mukti, A. G., Akkhavong, K., Banzon, E., Huong, D. B., Thabrany, H., & Mills, A. (2011). Health-financing reforms in southeast Asia: Challenges in achieving universal coverage. The Lancet, 377(9768), 863– 873. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(10)61890-9
  16. Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/40787/uu-no-40-tahun-2004